***
Tika itu, air mata yang mengalir dalam ibadah kita, dalam solat kita pastinya air mata yang lebih berharga. Kita tidak menangis kerana tenggelam dalam pelukan ibadah kita semata-mata, tetapi tangisan kita mengalir setelah kita penat berusaha mengerah tenaga kita supaya orang lain pun dapat berjalan di atas jalan yang sama dengan kita.
Dalam keadaan penat, diuji dengan pelbagai tohmahan dan cacian mungkin, itulah yang lebih menambah seri ibadah kita. Kita tidak beribadah dengan kosong lagi ketika itu. Pastinya ibadah kita ketika itu, menjadi stesyen kekuatan untuk kita mengadu segala masalah dan halangan serta tempat kita menagih kekuatan dari Allah.
Waktu itu, kita tidak akan terasa kosong lagi dengan ibadah. Bahkan, kita mungkin akan rasa tidak puas kalau terlalu sekejap berada dalam masa-masa khusus kita dengan Allah itu.
Itu hanya mampu kita nikmati setelah kita bebaskan diri dari kurungan ibadah kita semata-mata.
Kelazatan ibadah, hanya mampu dirasai setelah kita berpenat lelah dalam usaha dakwah, mengajak manusia lain kenal dan akrab juga dengan Allah.
Tika itu, ibadat kita bukan lagi sekadar adat,
Tetapi saham yang bernilai akhirat !
***
No comments:
Post a Comment