Wednesday, November 30, 2011

Sanggup terjun dalam kesakitan?

Kemana kau memandu perjalanan hidupmu?



"Jika perkara itu boleh bawa jumpa Allah. Silakan, ana sendiri akan menyokong"

Mata bertemu mata. Dia senyum dengan pengharapan.

"kamu tahu bukan, orang mukmin ni dia sentiasa meletakkan Allah dihadapan?"

Ya, aku pernah dengar tentang itu. Tapi menjadi baik, ikut kayu ukur Allah bukanlah sesuatu yang mudah. Meninggalkan sesuatu yang kita suka, yang kita cinta, yang dah macam daging kita sendiri, bukanlah sesuatu yang dibuat dalam sekelip mata. Sakit!

Senanglah berkata-kata meletakkan Allah di hadapan tapi untuk bergerak?



majulah melangkah sedang Dia sentiasa bersama


Adakah yang sanggup melukakan diri sendiri?
Adakah yang sanggup menepis pergi segala kesenangan?
Adakah yang sanggup terjun ke jurang kepedihan?
Adakah yang sanggup mengsiakan usia muda?
yang membiarkan usia mudanya berlalu pergi tanpa keseronokkan?
Adakah yang sanggup melepaskan segala kemewahan?


Adakah yang sanggup?


Kamu sanggup?





Hanya yang benar-benar yakin akan melangkah dan hanya yang sabar dan bertaqwa akan sampai ke penghujungnya. Berdoalah kepadaNya agar sentiasa memasukkan dirimu dan aku kedalam golongan mereka yang yakin, sabar dan bertaqwa. Dan bergeraklah dengan apa cara sekalipun. Kuncinya, bergerak terus tiada henti.

Tuesday, November 29, 2011

Song: Epilog silam


ingatlah keampunanNya melebihi kemurkaanNya


Dalam mengenang kisah hidup silam
Ku sedar dari kesilapan lalu
Tuhan beratnya dosa-dosaku
Masihkah ada ampunan buatku

Tuhan...
Dalam menempuh hidup ini
Banyaknya dugaan datang menguji

Tuhan...
Ada yang dapatku gagahi
Dan ada yang gagal kuhindari

Tuhan...
Dosaku menggunung tinggi
Tapi taubatku tak kutepati

Tuhan...
Rahmat-Mu melangit luas
Terlalu sedikit kubersyukur

Kini kukembali pada-Mu
Mengharap maghfirah dari-Mu
Mogakan terampunlah dosa-dosaku
Biarpun ujian melanda
Ku tetap berkasih pada-Mu
Kerna kuyakin kasih-Mu
Kekal tiada sudahnya...


Lagu: Epilog silam
oleh: Haikal






p/s: lirik ni dah lama atas meja study.. sejak dari form 5 lagi kot
 tapi baru tahu tajuk lagu ni dan baru nak dengar ja pun
dalam penghijrahan ini, kuatkanlah aku ya Allah

Wednesday, November 23, 2011

Workaholic

smile, Allah letakkan semuanya untuk kau belajar bukannya menjadi lemah

Memangla kepala berdenyut semacam. 3 hari dah tulisan dekat buku tuh macam menari-nari. 3 hari tuh juga aku buka buku just untuk tutup balik. Pening. Sedangkan kerja hari demi hari bukan berkurang, semakin bertambah adalah. Sedangkan iman juga yang problem, terumbang-ambing ditiup ombak.

mujur saja ini masih terpahat,

"kita istimewa, sebab kita ada Allah. Kita ada doa. sebab itu orang mukmin ni kuat"
-Abbi-


Allah mudahkanlah urusan hambaMu ini

Work to do

ILA (new case)
Breast Lump
Immunology
few topics in view
Oncology
this week lectures
genetics
satu pun blom revise lagi =.="
Haematology
Alhamdulillah, exercise in reach
KOKU assignment
Doktor, populariti atau materialistik?
ISLAMIC study assignment
Sumbangan Islam dalam pelbagai bidang
Mandarin
ORAL test



and 
my END OF MODULE exam will be next TWO weeks




Hey
"Allah never promise the way would be easy, 
but He did promise He will be in every single step you took as long as you want Him to"



"There's no escape and there's no excuse, so just suck it and be nice."
-RnR-




siapa kata nak jadi baik ikut kayu ukur Allah tuh senang? 
dan siapa kata nak buat perubahan cari redha Allah tuh susah? 
Try! change one thing at one time never give you harm =)
p/s: tak sabar menanti KMK, biar sedih tidak bersama kelantan tetap kita ini satu jasad, satu hati, satu perjuangan

Saturday, November 19, 2011

Song: Sendiri menyepi



Sendiri menyepi
tenggelam dalam renungan
ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan

perlahan kucari, mengapa diriku hampa.
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi

Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi

sampai kapan kubegini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku

***

perlahan kucari, mengapa diriku hampa.
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi

Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi

sampai kapan kubegini
resah tiada bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala

Oh Tuhan aku merasa
sendiri....aku merasa sendiri...
sampai kapan begini? resah tiada bertepi
ku ingin cahayaMu,
benderang di hidupku


Sendiri Menyepi
by Edcoustic




"Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri.........
..........janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah"



p/s: Mungkin buat masa ini aku akan berhenti menulis. 
Biar ia tidak memerlukan kesempurnaan, masih ada ruang lagikah untuk diri ini?

Sunday, November 06, 2011

Ada dunia di dalam jiwamu?





Kini mata Kiai Alam membesar. Tertampar.
Kemudian perlahan-lahan menunduk.

“Kerana di dalam hati kanda, ada rasa untuk senang.”

Dia mengangkat kepala semula. Menatap wajah isterinya.

“Mengapa berjuang, jika memang akan tewas? Mengapa berjuang, jika tidak mendapat kesenangan?”

“Kanda, kita tidak berjuang untuk balasan di dunia. Kita berjuang untuk balasan di akhirat.”

“Kalau begitupun, mengapa mesti disia-siakan hidup kita ini untuk manusia-manusia yang tidak memahami? Kami berjuang, kami menyeru, tetapi manusia-manusia ini tidak menyahut dan bangkit menyedari.”

Isterinya melebarkan senyuman, dan menggeleng perlahan.

“Kanda, kita tidak menyeru mereka untuk apa yang mereka akan balas, atau apa yang mereka akan buat untuk kita. Kita menyeru mereka, kerana kita cinta. Kita cintakan mereka, kita ingin mereka menemui kebahagiaan. Sebagaimana kita yang bahagia dengan kebenaran ini, kanda.”

Kiai Alam diam. Ya. Dia hakikatnya memahami itu. Kefahaman itu adalah apa yang menggerakkan sahabat Utusan Langit Terakhir, Abu Bakr As-Siddiq untuk menyeru kepada orang lain agar kembali kepada Agama Langit, walaupun ketika itu Kitab Langit belum lengkap. Kerana kita bahagia dengan Agama Langit ini, memahaminya, menyedari kebenarannya, sebab itu kita ingin masyarakat juga merasai apa yang kita rasai.

 Sebab, kita cinta kepada mereka. Ingin mereka memasuki syurga bersama kita.

“Sebab itu, Abang Fathi memilih untuk tidak membunuh Sang Asura.” Isterinya bersuara. Isterinya itu turut mengenali Fathi Auni, Kiai Suci, juga kiai-kiai yang lain kerana mereka pernah berkumpul di rumahnya satu waktu dahulu.

“Kerana dia cintakan ummah ini. Dia ingin ummah ini tersedar dengan teguran daripada Allah SWT.”

Kiai Alam tertunduk kembali.

Tersedar dengan kesedaran yang kamil.

Tubuhnya terus terhinggut-hinggut menahan esak tangis.

Tetapi air matanya tetap menitis.

Dan kemudian esakannya menjadi kuat. Air matanya mengalir deras.

Apakah yang telah dia lakukan selama ini?

“Kau wahai adindaku Benjamin…” Tiba-tiba dadanya disentuh lembut oleh Kiai Suci. Terasa seakan-akan sentuhan itu benar-benar menyentuh jiwanya. “Ada dunia di dalam jiwamu. Benar?

Dan suara itu kedengaran kembali. Membuat tangisnya menjadi-jadi. Dia berjuang untuk dirinya selama ini. Bukan untuk ummah. Dia hanya fikirkan akhiratnya, bukan akhirat ummah. Sungguh, dia khilaf!

“Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini tergolong dari kalangan mereka yang zalim pada dirinya sendiri!” Kiai Alam menjerit di dalam tangis.


(petikan cerpen: kerana kita cinta)






ada dunia di dalam jiwamu, bukan?

Video: Life as a Muslim Medic


Anda kata jadi doktor seronok?
Anda kata jadi doktor boleh gembira?
Anda kata jadi doktor boleh hidup senang?

Betul atau tidak, apa kata tengok ini dulu




Bidang ini apa yang dikau harapkan?

Saturday, November 05, 2011

Among all the memories


These Are My Wishes For UE..

May you find serenity and tranquility
in a world you may not always understand.

May the pain you have known
and the conflict you have experienced
give you the strength to walk through life
facing each new situation with courage and optimism. 



Always know that there are those
whose love and understanding will always be there,
even when you feel most alone. 

May a kind word,
a reassuring touch,
and a warm smile
be yours every day of your life,
and may you give these gifts
as well as receive them.

May the teachings of those you admire
become part of you,
so that you may call upon them.

Remember, those whose lives you have touched
and who have touched yours
are always a part of you,
even if the encounters were less than you would have wished.
It is the content of the encounter
that is more important than its form.


May you not become too concerned with material matters,
but instead place immeasurable value

on the goodness in your heart.
Find time in each day to see beauty and love
in the world around you.





Realize that what you feel you lack in one regard
you may be more than compensated for in another.
What you feel you lack in the present
may become one of your strengths in the future.
May you see your future as one filled with promise and possibility.
Learn to view everything as a worthwhile experience.

May you find enough inner strength
to determine your own worth by yourself,
and not be dependent
on another's judgment of your accomplishments. 





May you always feel loved








the memories that I cannot delete from my mind
no matter how hard I try to do
if it is so, what is actually happened to us?
why silence seems loud between us?
I really do not know who I am to you
who you are to me now

my real wish,
you and me together we hold hand to His Jannah