Monday, March 30, 2015

cukup hanya DIA

Lewat, langit sudah pekat taktala mereka keluar dari hospital.

"I cannot do this, aku tak kuat, susah... dan berbagai lagi alasan menyambung, selaju langkahnya.

"I just cannot do this, i give up!"

Yang dihadapannya tiba-tiba berhenti, memalingkan wajah kebelakang.

wajah dipandang tepat "cannot HIM, alone, enough, to be the reason? To stay strong, to face this, to fight"

Diam

"Your heart, the heart of muslim" bahu disentuh "don't betrayed it" senyum kelat. Seusai langkah kembali diatur. langit kian berubah gelap, awan bagai tak tertahan lagi ingin memuntahkan segala isinya.

Selangkah dua tiga, dia berhenti sekali lagi, badan dipusing ke belakang. Rakannya kaku dengan wajah tertunduk, bahu teresak. Dia mengetap bibir, nafas dihembus perlahan.

Langkah dituju kearah temannya itu lantas dipeluk erat. "We can do this! InshaAllah, DIA ada, always" dibisik perlahan.

Dan awan tak tertahan lagi, dimuntahkan segala bebannya.

Pelukan dilepaskan, senyum berbalas. Kelat, pahit namun kini membasahkan hati yang resah.

Dia menghulurkan tangan, digenggam erat sebelum 2 pasang kaki melangkah laju mengharungi hujan yang mengganas.


***


Seganas manapun hujan itu takkan sesekali kulepaskan genggaman tangan kita, aku harap kau juga
Dan
semakin ganas yang kita perlu lalui, semakin ganas hubungan kita dengan DIA

HE, is enough for us!

1 comment: